Suara.com - Paus Fransiskus membuat langkah radikal di kalangan Gereja Katolik ketika memberitahu Jacquelina Sabetta bahwa dia bisa ikut ritual Holly Communion meski dia sudah bercerai sejak 20 tahun lalu.
Holly Communion adalah sebuah ritual bagi jemaat Gereja Katolik di mana umat menerima roti dan anggur. Ritual itu tidak bisa dilakukan oleh jemaat yang bercerai.
Paus menelepon langsung Jacquelina Sabeta pada Hari Paskah, Senin lalu. Enam bulan lalu, Jacquelina sudah lebih dulu mengirim surat kepada Paus, enam bulan lalu.
Dalam suratnya itu, Sabetta mengaku stres karena meski sudah menikah lagi setelah bercerai 20 tahun lalu, dia tetap tidak bisa mengikuti Holly Communion.
Sabetta, ibu dari dua orang anak, yang sudah menikah selama 19 tahun bersama suami keduanya merasa telah melanggar aturan Katolik karena tidak bisa mengikuti ritual tersebut. Paus yang berasal dari Argentina menelepon Sabetta yang tinggal di Santa Fe.
Ketika menelepon, Paus memperkenalkan dirinya sebagai Father Bergoglio dan dia meminta maaf karena perlu waktu lama untuk menelepon Sabetta.
“Ini merupakan masalah yang kami bahas di Vatikan sejak lama, karena perempuan yang bercerai sebenarnya tidak melakukan kesalahan apa pun dengan mengikuti Holly Communion,” kata Paus.
Perbincangan antara Paus dengan Sabetta ditulis oleh media di Italia. Sebelumnya, agama Katolik melarang perempuan yang bercerai untuk mengikuti Holy Communion kecuali pernikahannya yang pertama dibatalkan oleh gereja. (Mirror)