Suara.com - Peredaran film porno di dunia maya semakin miris dan mengkhawatirkan. Tak ada proteksi ketat, membuat lebih dari 100.000 anak di dunia dapat dengan bebas melihat adegan syur dalam film panas saban bulannya.
Data itu diungkapkan sebuah riset di Inggris, NSPCC, seperti dikutip dari laman Mirror, Rabu (23/4/2014).
CEO NSPCC, Peter Wanless mengatakan sebanyak 6 persen dari anak-anak berusia 15 tahun dan di bawahnya selalu mengakses film porno setiap bulannya. "Internet adalah alat yang ampuh dan membawa manfaat besar bagi anak-anak dan pemuda. Tapi, tanpa perlindungan yang ketat, internet kerap disalahgunakan oleh mereka," ujarnya.
"Mengakses film porno sangat mudah. Tinggal beberapa kali klik, penontonnya langsung dapat melihat adegan panas dalam film itu. Kami sangat khawatir. Sebab film porno berdampak besar bagi perkembangan dan tingkah laku anak-anak," lanjutnya.
Karena itu, ia meminta produsen film porno untuk menghentikan akses bagi penonton di bawah umu. "Kita semua berkewajiban untuk mendidik kaum muda agar mereka tidak mengakses situs yang salah. Kita harus melindungi anak-anak dari film porno sampai mereka cukup umur. Begitu pula dengan alkohol dan tembakau. Jangan biarkan mereka menjadi kelinci percobaan dalam kebebasan internet," paparnya.
Anak SD Perkosa Temannya
Belum lama ini, seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun di Inggris kedapatan memperkosa teman sekolahnya di toilet sekolah. Kegiatan bejat itu dilakukannya setelah menonton adegan dalam film porno di internet.
Terdakwa, kini, tengah menjalani persidangan di Inggris. Ia telah mengakui kesalahannya karena memperkosa teman laki-lakinya di toilet.
Sementara itu, korban kasus ini mengatakan bahwa pelaku selalu bersikap baik jika berada di hadapan guru. Namun, sifat aslinya terbuka setelah jam pelajaran usai.