JACC: MH370 Harus Ditemukan, Berapa pun Biayanya

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 23 April 2014 | 11:44 WIB
 JACC: MH370 Harus Ditemukan, Berapa pun Biayanya
Kapten pilot Timothy McAlevey, salah satu ti pencari MH370. (Reuters/Richard Wainwright)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Joint Agency Coordination Centre (JACC) akan tetap fokus untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 meski biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. JACC merupakan badan bentukan Australia yang memimpin pencarian MH370 di Samudera Hindia.

“Akan ada masalah terkait biaya di masa yang akan datang, tetapi ini semua bukan masalah berapa banyak yang dikeluarkan,” kata Menteri Pertahanan Australia David Johnston.

Kata dia, Australia tetap fokus untuk bisa menemukan MH370.

“Kami ingin mengatakan kepada sahabat kami di Malaysia dan Cina bahwa ini bukan masalah biaya. Kami ingin mereka melihat bahwa Australia berusaha untuk membantu mereka dalam kejadian yang sangat menyedihkan ini,” tegas Johnston.

Cina dan Malaysia merupakan dua dari delapam negara yang ikut dalam tim pencarian Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia. Dua per tiga dari penumpang pesawat yang hilang sejak 8 Maret itu adalah warga negara Cina. Sejak dua minggu lalu, pencarian MH370 sudah memasuki fase baru yaitu di dalam air. Kapal selam tanpa awak yaitu Bluefin 21 sudah diterjunkan untuk mencari keberadaan MH370 di dasar laut Samudera Hindia.

JACC mengungkapkan, tim pencari sudah menyisir 80 persen area dari lokasi terdeteksinya sinyal dari dalam laut yang diduga berasal dari kotak hitam MH370. Namun, hingga kini tim pencari belum berhasil mendapatkan satu pun serpihan dari pesawat yang mengangkut 239 penumpang tersebut.

Hari ini, Bluefin 21 akan menjalani misi kesepuluh untuk mencari MH370. Kapal selam drone itu melakukan pencarian di area dengan kedalaman 4.500 kilometer dan radius 10 kilometer. Selain itu, pencarian di atas laut juga masih terus dilakukan dan melibatkan 10 pesawat militer serta 12 kapal laut. (AFP/CNA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI