Teroris Poso Rilis Video Ancaman, Sebut Densus 88 Penjajah Indonesia

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 23 April 2014 | 10:17 WIB
Teroris Poso Rilis Video Ancaman, Sebut Densus 88 Penjajah Indonesia
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin kelompok teroris Santoso kembali mengeluarkan ancaman baru. Lelaki yang diduga terlibat dalam kasus penembakan tiga polisi di Poso meminta pengikutnya untuk tidak memberikan ampun kepada kelompok Detasemen Khusus Antiteros (Densus) 88.

“Racuni mereka apabila kalian tidak bisa membunuh mereka dengan pedang. Apabila kalian punya senjata, maka bunuhlah,” kata Santoso dalam video dengan durasi selama 20 menit yang dirilis di forum jihad.

Santoso alias Abu Wardah adalah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur dari Sulawesi Tengah. Dia masuk dalam Daftar Pencarian Orang Detasemen Khusus Antiteror 88. Informasi tentang video ancaman yang dikeluarkan Santoso itu diberikan oleh SITE Intelligence Group, sebuah LSM dari Amerika Serikat.

Dalam video itu, Santoso menyebut anggota Densus 88 sebagai penjajah Indonesia dan menggoyahkan kepercayaan umat Islam.  Densus 88 dibentuk setelah aksi teror bom Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang, sebagian besar adalah turis asing.

Keberadaan Densus 88 mendapatkan dukungan besar dari publik setelah berhasil menangkap sejumlah anggota kelompok teroris. Namun, Densus 88 juga kerap menerima kritikan karena melakukan pembunuhan terhadap terduga teroris.

Santoso adalah tersangka kasus pembunuhan terhadap polisi di Poso. Dia menyebut polisi sebagai militer Australia dan bukan militer Indonesia dan bukan pembela Indonesia.

“Mereka adalah pembela Australia dan Amerika, berupaya melakukan destabilisasi terhadap sistem di Indonesia,” ungkapnya. (AFP/CNA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI