Suara.com - Buruh akan menjadikan peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) pada 1 Mei nanti sebagai momentum untuk menentukan calon presiden yang sesuai dengan kriteria buruh.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan, buruh tidak akan mendukung capres hanya berdasarkan popularitas.
“Dukungan yang akan diberikan oleh buruh kepada capres bukan hanya berdasarkan popularitas, hasil lembaga survei, karena tegas, atau pun karena kaya raya," kata Said dalam siaran pers yang diterima suara.com, Rabu (23/4/2014).
Ia menambahkan, dukungan buruh akan diberikan kepada capres yang secara tegas dan terbuka (kontrak politik) mau menjalankan kriteria dan isu yang diminta oleh kaum buruh.
Terkait peringatan Hari Buruh Sedunia, Said menegaskan, tema besar KSPI dalam May Day tahun ini adalah “Menata Ulang Indonesia, Mewujudkan Negara Sejahtera (Wellfare State)”.
Untuk itu, isu yang nantinya akan disuarakan dalam May Day adalah antara lain menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30% dan revisi KHL menjadi 84 item, tolak penangguhan upah minimum, jalankan jaminan pensiun wajib bagi buruh pada Juli 2015, jalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat dengan cara cabut Permenkes 69/2013 tentang tarif, ganti INA CBG’s dengan Fee For Service, audit BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, isu yang akan juga dibahas adalah soal penghapusan outsourcing atau tenaga alih daya, khususnya outsourcing di BUMN, mensahkan RUU PRT dan Revisi UU Perlindungan TKI, mengangkat pegawai dan guru honorer menjadi PNS, serta subsidi Rp1 juta per orang/per bulan dari APBN untuk guru honorer serta menyediakan transportasi publik dan perumahan murah untuk buruh.