Ini Dia Kronologis Pengajuan Keberatan Pajak Versi BCA

Laban Laisila Suara.Com
Selasa, 22 April 2014 | 15:33 WIB
Ini Dia Kronologis Pengajuan Keberatan Pajak Versi BCA
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja berkomentar soal skandal pajak Hadi Poernomo, Selasa (22/4/2014). [Suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmaja membantah BCA terlibat dalam skandal pajak bekas Dirjen Pajak Hadi Poernomo , yang kini ditetapkan sebagai tersangka penyalahgunaan wewenang oleh Komisi Pemberantantasan Korupsi (KPK).

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Selasa (22/4/2014), di Kantor Pusat BCA Jalan Thamrin, Jakarta, Jahja sempat menjelaskan kronologis dan alasan pengajuan keberatan sebagai wajib pajak untuk tahun fiskal 1999.

1. Tahun 1998, BCA sempat mengalami kerugian Rp29,2 triliun. kerugian itu dapat dikompensasikan dengan penghasilan (tax loss carry forward) mulai tahun pajak berikutnya sampai lima tahun ke depan atau sampai 2003.

2. Pada tahun 1999, BCA ternyata sudah mulai mendapat laba fiskal yang tercatat sebesar Rp174 miliar.

3. Presdir BCA Jahja mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan pajak pada 2002, maka Ditjen Pajak melakukan koreksi laba fiskal periode 1999 tersebut menjadi sebesar Rp6,78 triliun.

4. Nilai tersebut belakangan dikoreksi karena terkait dengan pengalihan aset termasuk jaminan sebesar Rp5,77 triliun yang dilakukan dengan proses jual beli dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) seperti tertuang dalam Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang.

5. BCA berpendapat transaksi pengalihan aset tersebut merupakan jual beli piutang, tapi sebaliknya Ditjen Pajak menganggap transaksi tersebut sebagai penghapusan piutang macet.

6. Pada 17 Juni 2003, BCA mengajukan keberatan kepada Ditjen Pajak atas koreksi pajak yang telah dilakukan.

7. Keberatan yang disampaikan oleh BCA diterima Ditjen Pajak dan dinyatakan dalam SK No.KEP-870/PJ.44/2004 tanggal 18 Juni 2004 oleh Hadi Poernomo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI