Suara.com - Lumba-lumba yang mendapatkan pelatihan militer khusus kemungkinan besar akan terlibat dalam konflik antara Amerika dan Rusia di Laut Hitam. Lumba-lumba itu akan ikut ambil bagian dalam latihan yang dilakukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Laut Hitam.
Rusia dikabarkan sudah lebih dulu menguasai lumba-lumba militer milik Ukraina ketika negara itu mengambil-alih wilayah Crimea. Ini membuat Laut Hitam menjadi pusat ketegangan antara Amerika dengan Rusia.
“Kemungkinan besar akan terjadi bentrokan untuk kali pertama antara lumba-lumba militer Amerika dengan Rusia di laut terbuka,” tulis harian Rusia Izvestia.
Lumba-lumba yang merupakan binatang mamalia mendapatkan pelatihan militer di Amerika Serikat dan Rusia. Lumba-lumba itu dilatih untuk melakukan tugas pengintaian. Pelatihan ini sudah terjadi sejak era Perang Dingin.
Juru bicara program mamalia Angkatan Laut Amerika, Tom LaPuzza mengatakan, lumba-lumba militer tersebut akan mengujicoba antiradar baru di laut Hitam.
Amerika melatih lumba-lumba untuk membantu melacak dan mengidentifikasi perenang yang menerobos daerah yang terlarang. Angkatan Laut Amerika dikabarkan mempunyai 75 lumba-lumba militer dan telah menerjunkan 6 diantaranya di Teluk Persia pada 1986 dan 1988. (Mirror)