Suara.com - Langkah lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menjadi tersangka dugaan kasus korupsi terkait permohonan keberatan pajak yang diajukan Bank Central Asia (BCA) mendapatkan apresiasi dari politisi. Hadi terseret kasus ini dalam kapasitas sebagai Direktur Jenderal Pajak 2002-2004.
“Kami dukung KPK untuk tegakkan hukum,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok kepada suara.com, Selasa (22/4/2014).
“Kasus itu saya dengar sudah cukup lama. Kasus pajak yang tidak dipertanggungjawabkan,” Mubarok menambahkan.
Mubarok menduga, KPK sengaja menetapkan Hadi Poernomo menjadi tersangka di akhir masa jabatannya.
“Nunggu pensiun dulu supaya tidak tidak ganggu BPK,” katanya.
Mubarok terakhir kali bertemu dengan Hadi Poernomo Jumat pekan lalu. Waktu itu, Mubarok menjadi khatib shalat Jumat di masjid BPK dan Hadi Poernomo menjadi salah satu jemaah.
“Ia makmum di belakang saya,” kata Mubarok.