Suara.com - Polisi melakukan investigasi kemungkinan Malaysian Airlines Disabotase setelah pesawat jet komersil itu untuk ketiga kalinya mendapat masalah teknis.
Pemerintah Malaysia telah memberikan mandat kepada pihak polisi untuk mencari kemungkinan pesawat komersil milik negara itu disabotase.
Pada Senin kemarin, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH192 terpaksa mendarat lagi di Kuala Lumpur, Malaysia karena pecah ban saat lepas landas.
Kemudian, pesawat yang diisi 166 penumpang dan awak pesawat mendarat lagi setelah tiga jam berada di udara.
Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein menyerukan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi.
"Kami akan mengambil langkah yang diperlukan untuk penyelidikan," kata Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar yang mengkonfirmasi kemungkinan sabotase.
Hussein mengatakan, biasanya peristiwa seperti ini tidak ditangani oleh departemennya. Namun karena musibah MH370 yang sampai sekarang belum ditemukan rimbanya, sehingga pemerintah Malaysia fokus memantau dengan sungguh-sungguh.
"Ini insiden yang seharusnya tidak terjadi. Saya telah mengarahkan langsung meskipun (Malaysian Airlines) di bawah Khazana (departemen komersil Malaysia), kementrian harus diberikan laporan sesegera mungkin," tutur Hussein.
Hussein juga telah memberikan dua hari, tepatnya hari Rabu 23 April 2014 kalau pihaknya sudah bisa melihat laporan insiden MH192 pecah ban di udara. Husssein yang menjadi juru bicara resmi kepada media terkait hilangnya MH370 itu pun memberikan pujian kepada pilot MH192 karena berhasil menangani krisis dengan baik.
Kasus Malaysian Airlines lainnya, pada 24 Maret 2014 pesawat dengan nomor penerbangan MH066 lepas landas dari Kuala Lumpur terpaksa mendarat di Hongkong setelah mengalami kegagalan di instalasi listrik. Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan menuju Incheon, Korea Selatan.(Mirror)