Pasangan Abadi, Suami Meninggal Dunia Setelah 15 Jam Kepergian Istrinya

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 20 April 2014 | 17:00 WIB
Pasangan Abadi, Suami Meninggal Dunia Setelah 15 Jam Kepergian Istrinya
Ilustarsi pasangan abadi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah hidup dan cinta pasangan asal Nasporth, Ohio, Amerika Serikat (AS), Kenneth Felumlee (91) dan Helen Felumlee (92), wajib dicontoh oleh seluruh pasangan kekasih di dunia.

Setelah mengarungi lika liku hidup berbahtera cinta selama 70 tahun, keduanya pun tutup usia di waktu yang nyaris bersamaan. Tepatnya, hanya berbeda 15 jam, setelah meninggalnya sang istri.

Tanda-tanda sang suami bakal pergi menyusul istrinya langsung muncul beberapa saat setelah prosesi pemakaman. Apalagi, ia tampak sangat terpukul, dan tak lagi memiliki harapan hidup.

"Kami tahu ketika salah satu pergi, yang lainnya juga segera pergi," kata anak pasangan itu, Linda Cody.

"Ayah dan ibu saya adalah pasangan abadi. Saat sarapan bersama mereka selalu berpegangan tangan," ujar Cody.

"Dia tak bisa hidup terlalu lama tanpa ibu saya. 12 jam setelah ibu meninggal, ayah langsung menatap anak-anaknya. Kami pun telah tahu kalau dia telah siap untuk menyusul ibu," ungkap Cody.

Setelah mendapatkan tanda itu, lanjut Cody, dia dan seluruh saudaranya langsung mengelilingi ayahnya.

"Kami menyanyikan lagu-lagu favoritnya, membaca alkitab dan berdoa bersama. Kami melakuan pesta perpisahan, dan dia sangat menyukainya," kata Cody.

"Setelah seluruh proses itu, akhirnya ayah meninggal dunia," paparnya.

Saudara Cody, Dick Felumlee menceritakan bahwa ayah dan ibunya adalah pasangan termanis di dunia. Cinta keduanya langsung tersemat ketika mereka saling mengenal semasa remaja silam.

Nahas, cinta tersebut tak direstui oleh orangtua Helen, karena Kenneth berumur lebih muda.

Namun, pasangan itu tidaklah menyerah. Mereka pun memutuskan untuk kawin lari dan pindah ke Kota Nasporth.

"Pada 20 Februari 1944, dua hari menjelang ulang tahun ke-21 ibu, ayah saya mengajak kawin lari dan pindah ke Ohio. Mereka tidak bisa menunggu," katanya.

Untuk menafkahi keluarga, Kenneth sempat bekerja sebagai inspektur gerbong kereta api dan mekanik, sebelum menjadi pengantar surat untuk Kantor Pos Nashport.

Tak cuma itu, Kenneth juga tercatat sebagai guru sekolah minggu di Irville United Methodist Church.

Adapun Helen, selain bekerja mengurusi rumah, ia juga sempat menjadi pengajar di sekolah minggu dan pembuat kartu.

Setelah pensiun pada 1983, keduanya pun memutuskan menghabiskan masa tua dengan berkeliling Amerika menggunakan bus.

"Ayah dan ibu hampir mengunjungi 50 negara. Mereka ingin melihat apa pun yang belum pernah dilihatnya," ujar Jim Felumlee, anak lain Kenneth dan Helen.

"Setelah itu ayah dan ibu pulang. Namun kesehatannya mengalami penurunan. Hebatnya mereka tetap mencoba kuat untuk menyemangati satu dan lainnya," kata Jim.

"Sakit itulah yang akhirnya membuat ayah dan ibu meninggal dunia," tutupnya. (Herarldscotland)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI