Suara.com - Feri Sewol tenggelam setelah berbelok tajam dalam pelayarannya menuju Pulau Jeju, hari Rabu (16/4/2014). Teori tersebut diungkap oleh sebuah media.
Menurut media lokal tersebut, akibat manuver tersebut, kargo muatan kapal bergeser dan membuat feri berat sebelah. Akibatnya, feri miring dan roboh ke salah satu sisinya. Kemudian, dengan cepat, feri pun tenggelam.
Namun, tim penyelidik yang tengah mencari penyebab tenggelamnya feri, menolak berkomentar soal laporan media tersebut. Terlepas dari laporan tersebut, penyidik mengungkap bahwa bukan kapten kapal yang berada di belakang kemudi feri saat kecelakaan terjadi. Sebaliknya, justru Maualim 3- lah yang mengemudikan feri nahas tersebut.
Saat ini proses pencarian masih dilakukan. Dari 475 penumpang, baru 179 yang diselamatkan. Sebanyak 28 penumpang dinyatakan tewas sementara 168 lainnya belum ditemukan.
Laporan tersebut sejalan dengan pernyataan Kementerian Kelautan Korea Selatan, Kamis (17/4/2014). Lansiran Wall Street Journal, Juru bicara kementerian, Myung Roh-hun, mengatakan feri tersebut berbelok tajam sekitar pukul 8.49 pagi pada hari Rabu (16/4/2014) saat kecelakaan terjadi. Beberapa menit kemudian, tepatnya pada pukul 8.55, kapal mengirimkan tanda bahaya. Kendati demikian, kementerian belum bisa memastikan apakah feri tenggelam akibat manuver tersebut. (Reuters/Wall Street Journal))