Suara.com - Polisi Korea Selatan membantah adanya pesan singkat (SMS) yang dikirimkan oleh penumpang setelah feri Sewol tenggelam. Mereka mengatakan, SMS tersebut merupakan SMS palsu.
Divisi Pusat Respon Teror Maya pada Badan Polisi Nasional Korea Selatan mengaku terus memantau nomor-nomor ke 271 orang yang masih hilang sejak feri Sewol tenggelam. Mereka menunggu kemungkinan adanya panggilan, SMS atau pesan lain dari nomor-nomor tersebut. Namun, menurut mereka, tidak ada satupun nomor ponsel yang digunakan sejak kecelakaan tersebut.
"Kami memeriksa lebih dari 300 ponsel, karena beberapa orang punya lebih dari satu ponsel," kata polisi.
Beberapa jam setelah feri tenggelam, sejumlah orang mengaku menerima SMS permintaan tolong dari korban selamat yang diduga terperangkap di dalam feri. Berdasarkan penyelidikan polisi, tak satupun yang berasal dari feri nahas tersebut. Salah satu SMS palsu kabarnya dikirimkan dari sebuah ponsel milik pelajar kelas 5 Sekolah Dasar di Gimpo, Provinsi Gyeonggi. (The Strait Times)