Respon Puisi "Raisopopo," yang "Ngudo Roso" Biar Bicara dengan Gelapnya Malam

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 18 April 2014 | 08:48 WIB
Respon Puisi "Raisopopo," yang "Ngudo Roso" Biar Bicara dengan Gelapnya Malam
Joko Widodo (Jokowi) dan Eva Kusuma Sundari (Twitter @evndari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puisi berjudul ‘Raisopopo’ yang dibuat oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon, baru-baru ini, mendapat beragam reaksi. Pasalnya, puisi Fadli disebut-sebut sengaja ditulis untuk menyerang calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) lagi, lawan berat capres Gerindra: Prabowo Subianto.

Menanggapi puisi ‘Raisopopo,’ Ketua DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengaku tidak tertarik untuk membahas soal itu.

"Orang lagi bersajak, beremosi biarin aja," kata Eva kepada suara.com, Jumat (18/4/2014).

Eva mengatakan ia hanya akan memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah yang sifatnya jelas.

"Aku melayani yang bicara jelas subyek, obyek, predikatnya. Yang sedang ngudo roso perasaan biar bicara dengan gelapnya malam. Aku yang jelas-jelas aja, isu publik bukan perasaan subyektif personal," katanya. Ngudo roso artinya kira-kira menelanjangi rasa atau membuka perasaan.

Dalam puisi berjudul ‘Raisopopo,’ Fadli Zon menulis tentang dalang dan wayang serta menyinggung soal blusukan.

Dalam puisi, Fadli memang tak mengatakan siapa sasarannya. Tapi, istilah ‘rapopo’ semakin populer setelah Jokowi mengatakannya di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI