Suara.com - Pemenang Nobel Sastra 1982, Gabriel García Márquez, Kamis (17/4/2014) meninggal di usia 87 tahun. Penulis asal Kolombia ini dirawat di rumah sakit di Mexico City sejak 3 April lalu karena penyakit pneumonia yang dideritanya.
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan meninggalnya Garcia sebagai sebuah kehilangan besar. Lewat akun Twitternya, Santos mengatakan " Seratus Tahun Solitude dan kesedihan atas kematian terbesar Kolombia sepanjang masa."
Lahir di sebuah kota kecil dekat pantai utara Kolombia pada 6 Maret 1927, García Márquez dibesarkan oleh kakek-neneknya selama sembilan tahun pertama hidupnya dan mulai bekerja sebagai wartawan sambil belajar hukum di Bogotá. Serangkaian artikel yang berkaitan siksaan dari seorang pelaut Kolombia memicu kontroversi.
Dia melakukan perjalanan ke Eropa sebagai koresponden asing pada tahun 1955. Tahun yang sama ia menerbitkan karya pertamanya fiksi berjudul "Leaf Storm". Cerita pendek dan novelnya banyak diinspirasi gaya realis Hemingway. Tapi setelah publikasi "The Evil Hour" pada 1962 García seolah berada di jalan buntu .
Karier Garcia sebagai penulis ditandai dengan sukses secara komersial dan pujian kritis. García disebut sebagai pembawa-standar untuk sastra Amerika Latin.
Ia juga membangun rute untuk negosiasi antara gerilyawan dengan pemerintah Kolombia, Garcia juga bersahabat dengan Presiden Kuba, Fidel Castro. Tapi selama 30 tahun ia berseteru dengan sesama penulis Mario Vargas Llosa.
Garcia dianugerahi hadiah Nobel untuk sastra pada tahun 1982 , karyanya ini dinilai mampu menggabungkan dunia fantastis dan realistis, dan kaya imajinasi yang mencerminkan kehidupan dan konflik. (The Guardian)