Suara.com - Lebih dari empat penyu langka berwarna hijau ditemukan mati di perairan pantai timur Sabah, Semporna, Malaysia.
Penyu-penyu itu terlihat mengambang di perairan antara Pulau Bum Bum dan Pulau Kulapuan. Temuan satwa langka ini sempat diposting di Facebook, tapi kemudian dihapus lagi.
Pembantaian penyu terjadi akhir-akhir ini. Sebelumnya 50 penyu hijau ditemukan di sekitar Pulau Tiga di distrik utara Kudat.
Sampai sekarang kasus pembantaian penyu hijau belum terpecahkan.
Saat ini, Sabah Wildlife Departement dan WWF Malaysia mulai melakukan penyelidikan terhadap kematian penyu hijau di Semporna.
Akademisi dari Universiti Malaysia Sabah dan peneliti Dr James Alin yang menemukan bangkai penyu di Pulau Tiga bulan lalu, mengatakan kasus ini terjadi di tengah upaya konservasi penyu di Sabah.
Menyusul kematian penyu-penyu di Kudat, Dr James Alin dkk dipanggil pejabat Departemen Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan. Departemen ini bertugas mengawasi berbagai upaya konservasi satwa liar.
"Pada pertemuan itu, saya menunjukkan slide penyu yang tetap hidup di keranjang. Saya bertanya apakah salah satu lembaga penegak hukum tertarik untuk menangkap pemiliknya," kata Dr Alin.
"Tak satu pun dari mereka tertarik, meskipun saya menawarkan untuk membawa mereka ke tempat itu," kata Dr Alin.
Dr Alin menduga pejabat yang bertanggung jawab pada satwa liar marah dengannya karena mengungkapkan kasus kematian penyu ke media massa.