Suara.com - Balal menjelang ajal. Hanya beberapa saat lagi, dia akan menghirup nafas terakhirnya. Tali sudah melingkar di lehernya dan kursi yang dijadikan tempat berpijak akan didorong oleh orangtua dari anak laki-laki yang dibunuhnya dalam perkelahian di jalanan.
Dengan mata yang ditutup kain hitam, Balal akan segera menjalani eksekusi hukuman mati. Lelaki Iran itu hanya tinggal hitungan detik sebelum mati dalam keadaan tergantung di tali gantungan. Namun, Balal rupanya masih beruntung. Ibu kandung dari anak laki-laki yang dibunuhnya itu menampar pipinya dan kemudian memaafkan tindakan Balal yang membunuh putranya.
Ibu kandung Balal suka cita dan memeluk ibu dari Abdollah Hosseinzadeh. Abdolghani, ayah kandung Abdollah, mengatakan, istrinya memutuskan untuk memaafkan Balal setelah didatangi oleh putranya itu dalam mimpi.
“Tiga hari yang lalu, istri saya melihat putra tertua saya di dalam mimpi. Di mimpi itu, dia mengatakan dalam kondisi yang sehat dan meminta untuk tidak membalas dendam. Mimpi itu menyenangkan istri saya dan kami memutuskan untuk berpikir lagi hingga hari eksekusi,” kata Abdollah.
Tindakan yang dilakukan Abdollah bersama istrinya bsa dianggap sesuatu yagn luar biasa. Karena, mereka sudah lebih dulu kehilangan putra keduanya di usia 11 tahun akibat kecelakaan. Balal divonis hukuman mati karena menusuk Abdollah hingga tewas, tujuh tahun lalu. (Dailymail)