Suara.com - Tim pengacara murid "blasteran" korban kekerasan seksual berinisial AK mengkhawatirkan bertambahnya korban tindak asusila di Jakarta Internasional School (JIS) Jakarta Selatan.
"Saya pikir kejadian ini sudah lama dan tindakan pelaku sudah terpola," kata pengacara AK, Andi M Asrun saat dihubungi di Jakarta Selasa (15/4/2014).
Andi mengharapkan orang tua murid yang diduga menjadi korban kekerasan seksual melaporkan pihak kepolisian.
Langkah orang tua murid melapor ke polisi untuk mencegah dan memberikan keamanan terhadap murid di JIS.
Berdasarkan informasi, terdapat empat murid JIS yang diduga menjadi korban kekerasan seksual di sekolah.
Hal itu terungkap setelah para orang tua murid mengadakan pertemuan di salah satu kediaman wali murid pada Senin (14/4).
Para orang tua yang diduga korban itu melihat gejala yang sama dengan korban pelecehan AK, yakni ketakutan buang air kecil di toilet sekolahnya.
Murid diduga korban itu terdiri dari tiga orang laki-laki dan seorang wanita.
Para orang tua murid telah menghubungi penyidik Polda Metro Jaya guna menunjukkan foto pelaku pelecehan seksual terhadap keempat murid tersebut. (Antara)