Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya memberikan penjelasan juga soal polemik nama Gubernur Jakarta yang sekaligus bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) yang dicantumkan dalam soal Ujian Nasional (UN).
Wakin Menteri Kemendikbud Musliar Kasmin, Selasa (15/4/2014), mengungkapkan jika masuknya nama Jokowi dalam soal UN setingkat SMA itu bukan karena kecolongan.
"Tidak juga, karena faktanya yang kita jalankan untuk pelaksanaan UN ini sudah sesuai," ujar Musliar.
Dia juga mengatakan kalau soal itu dibikin jauh sebelum Jokowi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden. Selain nama Joko Widodo, ada juga nama tokoh alm Rendra dan Iwan Fals dalam naskah soal UN itu.
Tapi lucunya meski mengaku bukan karena kecolongan, Musliar tidak mengakui kalau hal tersebut merupakan kesengajaan. Musliar malah menjelaskan kalau kementerian akan menyelidiki adakahan unsur kesengajaan.
"Untuk saat ini terlepas dari unsur kesengajaan. Namun demikian, pak Menteri mengatakan unsur-unsur ini maka akan kita pelajari," jelas Musliar.
Saat ditanya soal sanksi bagi pembuat soal, Musliar juga lagi-lagi menyebut akan mempelajarinya terlebih dahulu.
"Masalah sanksi kita akan mempelajari. Mudah-mudahan tidak ada maksud terselubung dari penulis soal," jawab Musliar.