Suara.com - Kota Jakarta menempati urutan pertama hasil survei Emerging Cities Outlook (ECO) 2014 yang dilakukan sebuah studi perusahan konsultasi manajemen dunia, AT Kearney.
"Pertama Jakarta, kedua Manila (Filipina), Addis Ababa (Ethiopia), Sao Paulo (Brazil), dan New Delhi (India)," kata Head of Asia Pasific AT Kearney, John Kurtz di Balaikota, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Kurtz menerangkan, ECO ini mengukur kemungkinan dan potensi sebuah kota untuk memperbaiki posisinya dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun ke depan. Survei ECO berfokus pada indikator masa depan untuk potensi aktivitas bisnis, sumberdaya manusia dan inovasi.
Menurut Kurtz, posisi pertama kota Jakarta dalam survei memungkinkan pada mendatang kota ini bisa menjadi kota berkembang, dengan terlihatnya perbaikan signifikan melalui sejumlah indikator yang digunakan.
Pada tahun 2014, Jakarta menunjukkan perkembangan pesat dalam hal pertukaran informasi. Selain itu, Jakarta juga semakin kondusif untuk berbisnis dengan yang ditandai dengan tingginya pertumbuhan pendapatan perkapita.
Dia menerangkan, Jakarta harus mampu lebih transparan dalam hal berbisnis, melakukan perbaikan dalam mendirikan dan menjalankan bisnis dan semakin terbuka terhadap lingkungan bisnis global.
Bukti nyata yang sudah mulai tampak, kata Kurtz, yaitu akselarasi infrastruktur, misalnya pembangunan MRTÂ serta perbaikan transportasi publik yang mendukung Jakarta dan kota satelitnya. Selain itu, juga pembangunan pelabuhan baru di Jakarta Utara untuk mendukung peningkatan lalu lintas ekspor dan impor, berikut integras antara pusat bisnis Jakarta dan sekitarnya.
Survei ECO dilakukan dalam dua tahun sekali selama 18 bulan sebelum penilaian.
ECO menguji 34 kota yang terletak yang diklarifikasikan Bank Dunia sebagai negara berpendapat rendah. ECO pun mencoba mengukur kemungkinan sebuah kota meningkatkan peringkatnya sebagai kota global dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.