Punya 39 Istri dan 127 Anak, Lelaki Ini Paling Dicari Parpol Jelang Pemilu

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 15 April 2014 | 13:58 WIB
Punya 39 Istri dan 127 Anak, Lelaki Ini Paling Dicari Parpol Jelang Pemilu
Ilustrasi. (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada seorang lelaki di India yang selalu dicari para politisi menjelang pemilihan umum. Betapa tidak, lelaki bernama Zionnghaka Chana punya 39 istri dan 127 anak. Dengan anggota keluarga sebanyak itu, para politisi berlomba-lomba membujuknya agar dia dan seluruh keluarganya memberikan suara kepada partai mereka.

Chana, lelaki yang berpoligami dengan 39 istri itu mengaku kerap didatangi politisi dari beragam partai, setiap pemilu hendak digelar di negara bagian Mizoram, India.

"Setiap pemilu kami sangat dicari karena margin kemenangan politisi di negara bagian ini cukup kecil, sehingga 100 suara pun sangat berarti bagi mereka," kata Chana.

Salah seorang istri Chana, Rinkmini mengaku bahwa mereka sekeluarga selalu kompak memilih satu partai yang sama di setiap pemilu.

"Ketika kami berangkat untuk memberikan suara, kami selalu memberikan suara untuk kandidat ataupun partai yang sama. Itu artinya, satu keluarga kami bisa memberikan sekitar 160 suara," kata Rinkmini.

Sama seperti pemilih lainnya, Chana juga menginginkan pemerintahan yang bersih serta pembangunan yang dapat memakmurkan keluarga mereka.

Chana adalah pemimpin sebuah sekte kepercayaan di Mizoram. Semua istri dan anak-anaknya adalah anggota dari sekte yang ia pimpin itu. Sekte tersebut didirikan oleh kakek Chana pada tahun 1930. Filosofi sekte didasarkan atas ajaran Kristiani. Kendati demikian, para pemimpin gereja Presbiterian, yang dipeluk mayoritas penduduk Mizoram, menentang keputusan Chana untuk berpoligami. Sekte tersebut beranggotakan 1700 orang, termasuk empat generasi keluarga Chana. Sebagian besar anggota keluarga Chana bekerja sebagai pembuat mebel dan kerajinan gerabah.

Keluarga Chana tinggal di sebuah gedung empat lantai dengan 100 kamar. Kendati sudah berukuran besar, gedung itu masih saja kurang untuk menampung keluarga Chana. Ada beberapa istri Chana yang harus rela tinggal bersama istri lainnya dalam satu kamar.

Dengan disiplin yang diberlakukan Chana, semua istri hidup dengan rukun. Chana membuat giliran bagi istrinya untuk bersama dengannya. Istri-istri yang berusia lebih muda ditempatkan di kamar-kamar yang lebih dekat dengan kamar Chana, sementara istri yang lebih tua dipersilakan tinggal di kamar yang lebih jauh. Namun, salah seorang istri, Rinkmini, tetap betah meski harus bergiliran menemui suaminya.

"Kami tetap berada di sampingnya karena dia adalah orang terpenting di rumah ini. Dia adalah lelaki paling tampan di desa kami," kata Rinkmini. (Dailymail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI