Suara.com - Satu lagi hasil penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014 di luar negeri selesai dilakukan. Kali ini dari Singapura, hasil resmi penghitungan suara, sebagaimana disampaikan oleh pihak Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), mencatatkan PDI Perjuangan (PDIP) unggul telak dengan capaian suara 44,02 persen.
Berdasarkan rilis media yang dikirimkan pihak PPLN Singapura, Senin (14/4/2014) siang, untuk pencoblosan langsung yang dilakukan di negeri itu pada 6 April, sudah selesai dihitung pada 9 April, lengkap dengan dijaga dan diawasi oleh para saksi parpol, pihak Panwaslu dan personel Mabes Polri. Sementara untuk surat suara hasil pemcoblosan yang dikirimkan melalui pos, baru selesai dihitung pada 12 April kemarin.
Disebutkan, suara sah yang masuk pada Pileg kali ini di Singapura sendiri adalah 22.233 surat suara, dengan suara tidak sah mencapai sebanyak 1.618 (total pemilih 23.851). Dari jumlah suara itu, menurut Ketua PPLN Singapura, Mirza Nurhidayat, sebanyak 13.073 pemilih melakukan pencoblosan langsung pada 6 April.
Hal ini menurut Mirza, merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pihaknya, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi belasan ribu pemilih yang mencoblos langsung di satu lokasi dalam waktu bersamaan. Namun berkat penggunaan teknologi barcode, serta penyediaan 36 TPS yang terdiri dari 144 bilik suara, proses pencoblosan dilaporkannya berlangsung lancar dan cepat.
Mengingat efektivitas penggunaan barcode tersebut, PPLN Singapura menurut Mirza pula, akan kembali menerapkan penggunaannya pada Pilpres bulan Juli mendatang. Dia mengklaim, penggunaan barcode pada Pileg lalu dapat meregistrasi pemilih dalam hitungan detik, sehingga rata-rata waktu yang dibutuhkan para pemilih adalah sekitar 10-15 menit, dari saat memasuki gerbang KBRI hingga selesai melakukan pencoblosan.
"Pada saat Pemilihan Presiden mendatang, PPLN akan kembali menerapkan barcode, dan menambah meja registrasi untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemilih," ujar Mirza.
Lebih jauh, Mirza pun menyampaikan ucapan terima kepada masyarakat Indonesia di Singapura, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, profesional, ibu rumah tangga, penata laksana rumah tangga (PLRT), hingga pelaut, yang membantu pelaksanaan Pileg dengan menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) dan Panwaslu, serta kepada tim Mantap Brata dari Mabes Polri.
"Kami juga ucapkan terima kasih kepada KPU pusat, Pokja Pemilu Kemlu dan Bawaslu, atas kerja sama dan dukungannya, sehingga Pemilu Legislatif dapat berjalan lancar," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara KBRI Singapura, Simon DI Soekarno, menyampaikan harapan agar warga Indonesia di Singapura lebih banyak berpartisipasi dalam Pilpres bulan Juli mendatang. "KBRI akan membantu PPLN Singapura secara penuh, dengan melakukan berbagai program sosialisasi, baik melalui media sosial maupun media lainnya, agar lebih banyak pemilih yang berpartisipasi dalam Pilpres mendatang," ujarnya.
Tingkat partisipasi warga Indonesia pada Pileg 2014 di Singapura sendiri tampaknya mengalami peningkatan tajam dibanding pada Pemilu 2009. Pada Pileg 2009, tercatat sebanyak 18.286 orang yang menggunakan hak pilihnya, baik melalui pencoblosan langsung maupun via pos. Sementara kali ini mencapai 23.851 orang, yang artinya terdapat lonjakan sebanyak 5.565 pemilih atau 30 persen.