Ukraina Timur Memanas, DK PBB Gelar Pertemuan Mendadak

Esti Utami Suara.Com
Senin, 14 April 2014 | 06:09 WIB
Ukraina Timur Memanas, DK PBB Gelar Pertemuan Mendadak
Milisi Pro-Rusia di Ukraina. (Foto: Reuters/ Shamil Zhumatov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan mendadak, Minggu (13/4/2014) membahas ketegangan yang terus meningkat di Ukraina.  Ketegangan meningkat menyusul kematian seorang petugas keamanan Ukraina, dalam sebuah baku tembak di wilayah timur negara Ukraina.

Baku tembak itu juga menciderai lima lainnya, setelah pasukan khusus baku tembak dengan milisi pro-Rusia di kota Slavyansk, sebuah kota yang terletak di provinsi Donetsk Oblast, Ukraina.

Ini adalah baku tembak pertama di Ukraina timur, di mana kelompok bersenjata pro-Rusia menduduki kantor pemerintahan di wilayah itu.

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen membandingkan ketegangan di Ukraina timur ini dengan peristiwa Crimea bulan lalu. Rasmussen menilai aksi ini  bertujuan untuk menggoyang kedaulatan Ukraina. "NATO percaya Rusia telah mengerahkan hampir  40.000 tentara di lebih dari 100 titik di sepanjang perbatasan dengan Ukraina," ujarnya.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga sudah menyatakan keprihatinannya atas serangan yang disebutnya mirip dengan serangan Crimea. Dalam percakapan lewat telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov baru-baru ini, Kerry menekankan jika Rusia tidak melunakkan sikapnya akan ada konsekuensi lebih lanjut yang mungkin dijatuhkan pada Rusia.

Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov dalam pidatonya di televisi, berjanji untuk menggelar "operasi antiteroris skala besar" untuk mencegah pengulangan skenario Crimea.

Sementara itu di Moskow, lebih dari 10.000 orang meramaikan unjuk rasa besar-besaran memprotes kebebasan media. Dalam aksi itu pengunjuk rasa mengecam liputan televisi negara Rusia terkait krisis di negara tetangga Ukraina, yang dinilai terlalu mempromosikan kebijakan Kremlin.

Dalam aksi yang diberi tajuk "March of Truth," pengunjuk rasa membawa bendera "biru-kuning" Ukraina dan mengusung tanda dengan gambar Presiden Vladimir Putin dan kata-kata: "Berhenti berbohong". (Reuters/Huffington Post)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI