Suara.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengatakan Golkar akan menetapkan empat syarat untuk menentukan partai koalisi.
Pertimbangan koalisi disampaikan oleh Akbar dalam diskusidi yang digelar Populi Center di Jakarta hari ini, Sabtu (12/4/2014).
Menurut Akbar, yang pasti partai koalisi mempunyai basis dukungan yang besar serta platform yang mirip.
"Golkar akan berkoalisi, tapi kita harus melihat platform partainya, visi, basis dukungan yang cukup banyak dan juga bagaimana format pemerintahannya, sehingga dapat menjamin efektifitas kedepan," kata Akbar.
Dalam diskusi bertema Perspektif Indonesia ini, dia juga mengatakan bahwa Golkar bisa saja berkoalisi dengan PDIP atau Prabowo. Menurutnya partai Golkar tidak memiliki kesulitan untuk merapat ke Prabowo.
Tetapi Golkar bakal mengalami kesulitan jika memilih Prabowo. Pasalnya, Golkar tetap menginginkan kursi capres.
"Golkar akan berkoalisi tetapi Aburizal Bakrie sebagai Capresnya. Untuk menentukan siapa presiden nanti kita serahkan ke masyarakat, karena sekarang masyarakat semakin kritis,” ujar Akbar lagi.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Populi Center, Golkar menempati posisi dua dengan raihan 15 persen suara.
Dengan demikian, Golkar masih memerlukan 10 persen suara lagi agar bisa mengajukan calon presiden. Sesuai aturan, parpol baru bisa mengajukan calon apabila meraih 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR.