Suara.com - Tim yunior Indonesia harus mengakui keunggulan Cina di ajang beregu turnamen BWF World Junior Championships 2014. Pada partai final yang berlangsung di Stadion Sultan Abdul Halim, Jumat (11/4/2014) Indonesia menjadi runner up nomor beregu campuran setelah dihentikan Negeri Panda dengan skor 0-3.
"Para atlet sudah memberikan yang terbaik, inilah hasilnya. Kami mengakui kalau lawan memang lebih bagus dan tampil lebih baik dari kami. Perjuangan kami sampai ke final memang sudah melewati target awal yaitu semifinal namun ini adalah pencapaian maksimal tim kami," kata Maria Fransisca, manajer tim Indonesia, seperti dilansir laman badmintonindonesia.org, Sabtu (12/4/2014).
"Di satu sisi, saya juga kagum dengan semangat para pemain, terbukti mereka berjuang mati-matian sampai beberapa kali terjadi rubber set dan setting. Sementara yang tidak bermain juga kompak mendukung temannya yang sedang bertanding," tambah Maria.
Pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari gagal mengamankan poin pertama setelah dikalahkan Huang Kaixiang/Chen Qingchen, 14-21, 21-17, 17-21.
Pada partai kedua, Jonatan Christie juga belum mampu menghentikan perlawanan Shi Yuqi, tunggal putra andalan Cina. Di game kedua, Jonatan tinggal membutuhkan satu angka lagi saat unggul 20-17 untuk memperpanjang permainan hingga game ketiga.
Sayang, tekanan demi tekanan terus dihujankan Shi hingga ia menahan laju Jonatan dengan meraih lima angka berturut-turut dan memenangkan pertandingan.
Clinton Hendrik Kudamassa/Muhammad Rian Ardianto sempat menghembuskan angin segar saat memenangkan game pertama pada laga partai ketiga melawan Huang Kaixiang/Zheng Shiwei. Namun, di game selanjutnya, Clinton/Rian banyak melakukan kesalahan-kesalahan yang tak perlu sehingga Huang/Zheng pun kian unggul.
"Penampilan kami kurang baik, kami sering kehilangan fokus. Lawan kami juga cukup bagus, mereka punya permainan yang kencang dan tenaganya juga kuat," ujar Rian.