Suara.com - Tercatat 25 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas akibat dua bom kembar mobil meledak di pusat kota Homs di Suriah.
Seperti yang dilansir kantor berita pemerintah SANA, serangan tersebut melukai sedikitnya 100 orang di distrik Karam al-Luz. Pemerintah Presiden Bashar Al Assad menuding "teroris-teroris" sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu.
"Dua puluh lima orang mati syahid, termasuk perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 107 lainnya luka-luka setelah ledakan dua bom mobil," kata SANA.
Kelompok pengamat yang berpusat di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, juga melaporkan terjadinya pemboman. Kelompok itu mengatakan peledakan dilancarkan di wilayah yang dihuni oleh kebanyakan penduduk Alawi, yaitu mazhab cabang Syiah, tempat keluarga Assad bermukim.
Pemberontakan Suriah dimulai sebagai rangkaian unjuk rasa damai menentang kekuasaan keluarga Assad yang telah berlangsung selama hampir empat dekade. Rangkaian unjuk rasa itu meningkat menjadi pemberontakan setelah rezim Suriah melancarkan serangan terhadap mereka yang dianggap membangkang.
Sejak pemberontakan pecah Maret 2011 silam, lebih dari 150.000 orang tewas dan jutaan warga mengungsi. (Antara)