Suara.com - Mantan petinggi Partai Demokrat yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Andi Mallarangeng, memastikan pilihannya kepada partai yang telah membesarkan sekaligus mengantarkannya ke balik jeruji penjara.
"Jelas!," kata Andi tegas kala ditanya mengenai mencoblos Demokrat lagi atau tidak di TPS 21 KPK, Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Nampak juga Andi mengacungkan tujuh jari tangan dan menutup tiga sisa jarinya pertanda angka tujuh atau nomor urut Demokrat pada edisi Pemilu 2014.
Sontak, ekspresi tujuh jarinya itu mengundang perhatian para pewarta foto dan televisi untuk mengabadikan momen tersebut.
Pilihannya kepada Demokrat sangat mungkin benar-benar dilakukannya mengingat dirinya pernah menjabat sebagai orang penting di partai berkuasa itu.
Andi sempat menjadi Sekretaris dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Di TPS KPK, dia bersama 22 tahanan lain saling mengantre untuk menunaikan hak pilihnya.
Sejatinya ada 23 tahanan yang memiliki hak mencoblos di TPS 21 KPK tapi menjadi 22 karena satu orang yaitu mantan ketua Komisi XI dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Izederik Emir Moeis sakit dan tidak dapat memilih di bilik suara khusus tahanan tersebut.
Emir menggunakan hak suaranya di RS Harapan Kita karena kondisi fisiknya dilaporkan sakit. (Antara)