Tagar "#jokowitidaklayak" Kreasi Akun Twitter Bodong

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 07 April 2014 | 16:15 WIB
Tagar "#jokowitidaklayak" Kreasi Akun Twitter Bodong
Trending topic Indonesia, Senin (7/4) [Twitter].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan Umum Anggota Legislatif 2014 mulai memasuki masa tenang sejak Senin (7/4/2014) atau dua hari sebelum pemungutan suara pada 9 April mendatang. Tetapi di media sosial, khususnya Twitter, kampanye masih terus berlangsung. Tidak terkecuali kampanye negatif.

Seperti yang dipantau Suara.com sejak Senin pagi, tagar bernada negatif seperti #jokowitidaklayak dan #prabowotidaklayak, menjadi topik paling hangat di Twitter Indonesia. Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto, seperti diketahui, adalah calon presiden dari masing-masing Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya.

Tetapi menurut Politicawave - lembaga yang memantau percakapan di dunia maya, termasuk Twitter, Facebook, blog-blog, dan berbagai forum online - tagar #jokowitidaklayak ternyata kreasi akun-akun bodong alias bot.

"Akun-akun yang menggunakan tagar jokowitidaklayak BUKAN real netizen, karena pola buzzer seperti ini diperoleh dari sistem yang meng-generate satu keyword untuk dipostingkan dalam waktu bersamaan," tulis Politicawave dalam sebuah foto artikel yang diunggah di akun Twitter resminya.

"Menurut analisa kami hal ini tidak akan berdampak pada potential reach karena akun-akun tersebut adalah fake account, sehingga tidak bisa dianggap sebagai suara netizen yang sebenarnya," jelas Politicawave lebih lanjut.


Menurut analisis Politicawave sendiri hingga Senin pukul 15.00 petang, dunia maya masih didominasi oleh percakapan tentang Jokowi dengan angka 62,58 persen. Tidak hanya banyak, percakapan tentang Gubernur Jakarta itu juga didominasi sentimen positif hingga 46636.

Dalam website resminya Politicawave menegaskan bahwa mereka adalah lembaga independen yang tidak berafiliasi pada partai atau organisasi politik terentu. Kode algoritma yang digunakan untuk menganalisis percakapan di dunia maya juga diciptakan oleh para pakar teknologi Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI