Suara.com - Chris Bellamy, seorang Profesor Maritim dari Universitas Greenwich, Inggris mengatakan dua denyut sinyal yang berhasil dideteksi kapal Haixun 01 milik Cina, diduga kuat adalah sinyal dari kotak hitam MAS MH370 yang hilang di perairan Samudera Hindia sejak 8 Maret 2014 silam.
"(Sinyal) Itu adalah frekwensi dari kotak hitam pesawat. Setiap kapal memiliki kotak hitam, frekwensinya antara 400 khz-15 khz. kalau bukan kotak hitam, lalu apalagi," katanya.
Kapal Haixun milik Cina mengklaim menangkap dua sinyal akustik dengan frekwensi 37,5 khz yang berjarak sekitar 1,000 mil atau 1,600 kilometer dari Barat kota Perth, Australia.
"Sinyal tersebut berasal dari kotak hitam atau mungkin saja sumber energi buatan. Saya pikir ini bukan fenomena alam. Saya yakin ini adalah gelombang (frekwensi). Gelombang akan tetap memancarkan sinyal meskipun berada di bawah air," tambahnya.
Kapal HMAS Ocean Shield milik Australia sebelumnya juga mengabarkan menangkap denyut sinyal di tempat terpisah, sekitar 345 mil atau 555 kilometer dari lokasi pencarian.
Namun, kapten kapal senior Australia John Noble mengatakan, jika sinyal yang ditangkap kapal Australia berbeda dari temuan Cina.
"Ini bukan sumber (sinyal) yang sama. Kami akan meneliti lebih jauh sinyal yang ditemukan pihak Australia dan Cina," kata Noble. (Sky News)