Suara.com - Perdana Menteri Australia Tony Abbott belum dapat membuat kesimpulan mengenai apakah sinyal yang terdeteksi kapal patroli Cina di Samudera Hindia terkait dengan pesawat jet Malaysia Airlines MH370 yang hilang empat pekan lalu.
"Ini adalah pencarian paling sulit dalam sejarah manusia. Kami sedang mencari pesawat yang berada di bagian bawah laut yang sangat dalam. Itu juga area pencarian yang sangat luas," kata Abbott di Tokyo.
"Kami harus sangat berhati-hati untuk membuat suatu kesimpulan," kata Abbott.
Diwartakan sebelumnya, kapal patroli Cina, Haixun 01, yang dilengkapi dengan detektor kotak hitam, menangkap denyut sinyal dengan frekuensi 37.5kHz per detik, pada Sabtu (5/4/2014). Temuan ini sudah dilaporkan ke Badan Koordinasi Pencarian Australia.
Misi pencarian MH370 masih berlangsung hingga hari ini. Selusin pesawat terbang dan 13 kapal akan kembali menjelajahi tiga wilayah di 2.000 kilometer (1.240 mil) barat laut Perth, Australia. (The Star)