Suara.com - Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau Jokowi belum tahu apa yang harus dilakukan terkait masalah PT. Freeport.
Menurut Jokowi, hal terpenting saat ini adalah membawa partainya menang di pemilihan umum legislatif (pileg) yang akhirnya bisa mengantarkan dirinya menjadi presiden.
"Belum, belum, Pileg dulu," tutur Jokowi usai kampanye di Lapangan Papua Trade Center (PTC) Entrop, Abepura, Jayapura, Sabtu, (5/4/2014).
Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia dengan PT. Freeport melakukan renegosiasi mengenai eksplorasi tambang di Papua. Pemerintah berusaha menaikkan tarif royalti menjadi 3,75 persen. Diharapkan divestasi akan mencapai 51 persen.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, R Sukyar beberapa hari lalu mengatakan pemerintah Indonesia akan mengizinkan PT Freeport kembali melakukan eksplorasi tambang di Papua namun dengan syarat yang harus dipenuhi.
"Kalau pemerintah menyetujui harus ada syarat dong. Syaratnya mulai dari sisi kinerja yang kita lihat, kewajiban pembangunan smelternya bagaimana, royaltinya tentu tidak mungkin 1 persen, tentu jauh di atas itu, divestasi saham dan seterusnya terutama 6 poin renegosiasi," ucap R Sukyar.
Enam poin renegosiasi yang dimaksudkan R Sukyar yakni luas wilayah, royalti, divestasi saham, perpanjangan kontrak, pengolahan dan pemurnian mineral, dan peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri.