Jurnalis di Papua Dilarang Meliput Kampanye Jokowi

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 05 April 2014 | 21:03 WIB
Jurnalis di Papua Dilarang Meliput Kampanye Jokowi
Jokowi jadi Jurkam Pileg PDI Perjuangan di Jayapura, Sabtu (5/4/2014). [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah jurnalis media lokal maupun nasional yang bertugas di Jayapura, Papua, dilarang untuk meliput kampanye terbuka PDI Perjuangan saat Joko Widodo (Jokowi) menjadi juru kampanye di Lapangan Papua Trade Center (PTC) Entrop Jayapura, Sabtu (5/4/2014).

Larangan peliputan disampaikan oleh satuan petugas pengamanan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sejumlah jurnalis ini dilarang meliput dengan alasan banyaknya jurnalis yang melakukan peliputan di atas panggung.

Anehnya, yang diusir dalam peliputan itu hanya jurnalis yang bertugas di Papua. "Kalian wartawan turun, sudah ada wartawan dari Jakarta," kata Nikson T, salah satu petugas keamanan berseragam PDIP.

Jurnalis  tabloidjubi.com, Aprila Wayar mengungkapkan, ada diskriminasi dalam peliputan kampanye Jokowi.

"Ini tidak betul. Kami tidak menginginkan cara seperti ini," katanya.

Sementara itu, Odeodata Julia Fando, salah seorang jurnalis dari Sinar Harapan Jakarta mengatakan,  tindakan petugas pengamanan PDIP kelewatan.

Ode mengaku kecewa dengan perlakuan terhadap jurnalis di Jayapura dan memutuskan bersama beberapa teman-temannya yang turun dari panggung memanggil sembari memaksa beberapa jurnalis yang masih berada di atas panggung untuk menghentikan liputan.

Saat kampanye, Jokowi berjanji akan datang lagi ke Papua apabila PDIP menang pada pemilihan umum legislatif 9 April nanti.

"Saya akan kembali lagi ke Papua kalau PDIP menang dalam pileg 9 April," ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo ini berpesan kepada warga Jayapura untuk menjaga dan mengamati tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu berlangsung agar tidak terjadi kecurangan.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI