Suara.com - Militer Korea Selatan mengatakan bahwa sebuah pesawat nirawak yang jatuh di pulau dekat perbatasan dengan Korea Utara pada Senin silam (31/3/2014) adalah milik Korut yang sedang melakukan aksi mata-mata terhadap Korsel.
Seperti yang dilaporkan media-media Korsel, Rabu (2/4/2014), hasil penyelidikan militer menunjukkan bahwa pesawat nirawak itu diterbangkan kurang dari sejam setelah kedua negara mulai bertukar tembakan artileri di wilayah perbatasan.
Korut menembakan lebih dari 100 peluru artileri ke wilayah perairan dekat perbatasan dengan Korsel pada Senin, sebagai bagian dari latihan tempur. Aksi itu dibalas dengan hujan artileri oleh Korsel.
Kementerian pertahanan Korsel mengatakan menemukan tulisan dengan huruf bergaya Korut pada baterai pesawat nirawak tersebut. Selain itu, rute terbangnya juga terlihat datang dari utara.
Sebuah foto yang dirilis Korsel pada Senin lalu menunjukkan sebuah pesawat nirawak biru muda, yang lebih mirip mainan anak-anak ketimbang peralatan militer. Pesawat nirawak seperti itu pernah dipamerkan Korut di Pyongyang dalam parade militer tahun lalu.
"Pesawat itu mirip mainan. Tetapi untuk tugas mata-mata, memang tidak perlu terlalu canggih seperti drone Predators atau Global Hawk (milik Amerika Serikat)," kata Kim Hyoung-joong, pakar pertahanan siber dari Korea University, Seoul. (Reuters)