Suara.com - Andaikata data penerbangan pesawat dapat dipantau dengan teknologi live streaming, tentu pencarian kotak hitam tidak lagi diperlukan di masa yang akan datang. Namun, biaya dan kepraktisan masih menjadi hambatan utama untuk mewujudkannya.
Gagasan itu tercetus baru-baru ini oleh Badan Transportasi Udara Internasional (IATA), menyusul hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Streaming data kotak hitam itu dapat membantu menemukan lokasi pesawat sekaligus mempercepat penyelidikan kecelakaan.
"Teknologi yang ada saat ini memungkinkan untuk mewujudkan itu, tapi bagaimana praktiknya masih belum jelas," tutur direktur jenderal merangkap direktur eksekutif IATA Tony Tyler, dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia.
"IATA akan melakukan apa yang bisa dilakukan terkait isu tersebut dengan cermat dan baru akan membuat keputusan sesudahnya," lanjut Tyler.
Menurut Tyler, Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) juga tengah menggodok isu tersebut. Meski begitu, menurut dia, masih perlu dibuat kesepakatan antara maskapai penerbangan, produsen pesawat dan badan regulasinya.
Hari Selasa (1/4/2014) genap 25 hari sudah pesawat MAS MH370 hilang. Hingga saat ini belum ditemukan satupun serpihan maupun kotak hitam MH370 dari lokasi pencarian di Samudera Hindia. (Reuters)