Suara.com - Tim pencari dari Australia mulai merasa frustrasi karena harus berkejaran dengan waktu untuk berburu keberadaan pesawat MH370 di Samudera Hindia yang hilang sejak 8 Maret lalu.
Rasa frustrasi muncul seiring dengan kemungkinan sulitnya menemukan kotak hitam pesawat karena kemungkinan daya baterei pendukung untuk memancarkan sinyal “ping” setiap satu detik tinggal tersisa lima hari lagi.
Angus Houston yang memimpin koordinasi tim pencari di Perth, Austalia, Selasa (1/4/2014), mengungkapkan kalau operasi pencarian kali ini sangat menantang sepanjang pengalamannya.
“Menurut saya karena awal operasi pencarian biasanya mengetahui posisi terakhir pesawat. Dalam kasus ini, posisi terakhir pesawat diketahui sangat jauh dari wakru pesawat dinyatakan hilang,” katanya.
Dia juga sempat berkaca pada pengalaman pencarian kapal perang HMAS Sydney yang ditemukan 60 tahun kemudian di Samudera Hindia.
“Hal ini bukan sesuatu yang bisa dipecahkan dalam waktu dua pekan,” tambahnya.
Menurutnya hal yang terpenting saat ini adalah terus mengikuti petunjuk kemungkinan keberadaan pesawat naas yang berpenumpang 239 orang temasuk awaknya itu.
Pencarian yang sudah memasuki hari ke 25 dan belum menemukan apapun selain pernah mengangkut sejumlah objek yang tak berkaitan dengan MH370, padahal peralatan canggih sudah dikerahkan dan melibatkan puluhan pesawat dari enam negara. (the star)