Suara.com - Dari hasil survei Centre of Strategic and International Studies (CSIS) 9 hari menjelang Pemilu Legislatif (pileg), capres dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengungguli Prabowo sebagai calon presiden favorit.
Survei membuat skenario pemilihan dari dua nama lainnya yakni Prabowio dan Aburizal Bakrie.
Dari ketiga nama itu, Jokowi dipilih oleh 45,7 persen responden, Prabowo dipilih oleh 23,6 persen responden, dan Ical hanya 14 persen responden. Sisanya, 16,7 persen belum menyatakan kesiapannya untuk memilih.
Skenario lain dari surveiĀ CSIS adalah mengadu dua nama, Jokowi dan Prabowo. Dari kedua nama itu, Jokowi mendapatkan 54,3 persen pemilih dari responden CSIS. Sedangkan Prabowo hanya 28,3 persen, sisanya memilih tidak memilih.
"Namun, pilihan ini masih bisa berubah. Ada 49,7 persen pemilih yang bisa saja mengubah pilihannya," Peneliti CSIS Philip J Vermonte, di Jakarta, Senin (31/3/2014).
Survei ini dilakukan selama 10 hari dari tanggal 7 hingga 17 Maret 2014, sementara pendeklarasian Jokowi sebagai capres dari PDIP terjadi pada 14 Maret.
Sampel yang digunakan dalam survei ini mencapai 1200 responden dengan metode wawancara tatap muka yang menggunakan margin of error 2.83 persen pada confidence level 95 persen.
Pemilihan responden dilakukan secara acak dengan proporsi jenis kelamin yang sama. Dalam perhitungan untuk tingkat nasional, masing-masing provinsi dialokasikan responden sesuai proporsi populasi dari data Badan Pusat Statistik (BPS).