Suara.com - Dua anggota senior Kongres Amerika Serikat menegaskan bahwa para penyidik tidak menemukan bukti yang menunjukkan adanya aksi terorisme dalam kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Komite Intelijen Parlemen Mike Rogers dan Ketua Komite Intelijen Senat Dianne Feinstein. Keduanya menyatakan tidak melihat adanya bukti terorisme.
"Dari hasil penyelidikan, saya belum bisa menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam penerbangan ini," kata Rogers dalam sebuah acara bincang-bincang di Fox News, Minggu (30/3/2014).
Lebih lanjut, Rogers mengatakan, tim forensik baru bisa bekerja setelah pesawat tersebut ditemukan.
"Kita harus bersabar... sementara sedikit demi sedikit hal ini terungkap dan satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang terjadi adalah dengan mencari badan pesawat sehingga mereka (penyidik) bisa melakukan penyelidikan forensik," kata Rogers.
Hal senada juga disampaikan Dianne Feinstein. Dirinya juga tidak melihat adanya indikasi terorisme yang menyebabkan pesawat itu jatuh.
Ketika ditanya apakah pihaknya memiliki gambar serpihan MH370 dengan resolusi yang lebih baik, Feinstein menyangkal.
"Anda harus mengetahui bahwa Intelijen Amerika tidak siap untuk menyelidiki kasus kecelakaan pesawat. Itu bukan tugas mereka," kata Feinstein dalam program State of the Union di CNN.
"Tugas kami berkaitan dengan terorisme, pertahanan peluru kendali dan hal semacam itu," tandasnya. (Reuters)