Beradegan "Interracial", Bintang Porno Cantik Ini Dipecat Partainya

Senin, 31 Maret 2014 | 02:00 WIB
Beradegan "Interracial", Bintang Porno Cantik Ini Dipecat Partainya
Ina Groll. (Akun Twitter @InaGroll)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ina Groll, seorang bintang film porno cantik asal Jerman, memilih untuk fokus ke jalur kehidupan baru sejak Desember tahun lalu. Tepatnya, sosok yang konon sudah cukup dikenal di industri pornografi Eropa dan Jerman khususnya, ini memutuskan untuk aktif berpolitik --meski pilihan politiknya itu sendiri kontroversial.

Tepatnya, Groll sejak momen itu memutuskan untuk serius bergabung dengan Partai Demokratik Nasional (NPD), sebuah organisasi politik beraliran neo-Nazi di Jerman. Nyatanya, sebagaimana diberitakan sejumlah media, Minggu (30/3/2014), Groll tidak bisa berlama-lama juga aktif di partai di mana ia sempat diidolakan itu.

Belum lama ini, Groll yang banyak dikenal dengan nama Kitty Blair atau Miss Blair, itu akhirnya justru ditendang keluar dari partai tersebut. Masalahnya karena para simpatisan sekaligus pengurus partai rasis itu belakangan menemukan sebuah video porno yang dibintangi Groll, di mana sang aktris tampak berhubungan seks dengan seorang lelaki berkulit hitam.

Padahal dalam bulan-bulan belakangan, setidaknya lewat kehadirannya di jejaring sosial, Groll tampak sudah berusaha "sangat mendalami" peran barunya sebagai aktivis perpolitikan. Kerap kali di berbagai wadah, dia menuliskan seruan atau slogan-slogan penuh kebencian pada kalangan Muslim, gipsi, atau kaum imigran secara umum. Sementara di akun Facebook dan Twitter-nya, Groll mendeskripsikan diri sebagai sosok yang "free, sosialis & nasionalis".

Menurut laporan Daily Mail pula, film di mana Groll dianggap "melanggar garis idealisme" partainya itu kemungkinan bertajuk Kitty Discovers Spe**. Hanya saja, disebutkan bahwa film yang konon di industri pornografi memang dipromosikan cukup gencar, itu sebenarnya malah tak diberi tag "interracial" sama sekali.

Berdasarkan laporan Haaretz pula, film tersebut awalnya di-posting di sebuah forum diskusi milik pendukung partai sayap kanan itu. Konon pula, film itu dibahas di sana awalnya sebagai bagian dari "riset" partai. Nyatanya, bukan saja thread "riset dan diskusinya" yang kacau, pandangan para kaum muda neo-Nazi terhadap Groll sang idola, pun tentu harus seketika berubah setelah itu.

Sementara, soal bagaimana kelanjutan nasib Groll kemudian setelah ditendang oleh partainya, belum ada laporan lain. (Gawker)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI