Ini Tiga Permintaan Keluarga Penumpang MH370 kepada Pemerintah Malaysia

Doddy Rosadi Suara.Com
Sabtu, 29 Maret 2014 | 22:06 WIB
Ini Tiga Permintaan Keluarga Penumpang MH370 kepada Pemerintah Malaysia
Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 menyampaikan tiga permintaan kepada Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein.

Permintaan itu diajukan dalam pertemuan tertutup antara Hussein dengan keluarga penumpang lokal dan yang berasal dari Cina. Pertemuan berlangsung selama satu jam di Hotel Everly, tempat Malaysia Airlines menginapkan semua keluarga penumpang MH370.

“Mereka meminta proses pencarian oleh tim SAR tetap dilanjutkan, tim SAR juga harus tetap menjalankan misi meski lokasinya terpencil untuk mencari penumpang yang selamat dan Malaysia Airlines diminta lebih terbuka dalam melakukan komunikasi dengan keluarga penumpang terhadap perkembangan apa pun,” kata Hishammuddin Hussein.

Hishammuddin menegaskan, proses pencarian MH370 akan tetap dilakukan. Selain itu, dia berjanji akan memastikan komunikasi yang lebih baik lagi antara Malaysia Airlines dengan keluarga penumpang serta lebih sensitif lagi atas musibah yang menimpa keluarga.

“Itu yang diminta keluarga penumpang dan saya rasa permintaannya masuk akal. Saya sudah katakana sejak awal, meski lokasinya di daerah terpencil sekali pun, kami tetap akan melakukan pencarian untuk menemukan penumpang yang masih hidup,” tegas Hishammuddin.

Menurut dia, tim SAR tengah bekerja berdasarkan enam penampakan dari satelit yang diduga serpihan dari MH370. Namun, upaya untuk menemukan serpihan tersebut masih belum berhasil.

“Saya tidak bisa memberikan harapan palsu kepada keluarga penumpang, hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah berdoa,” ujar Hussein.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang sejak Sabtu (8/3/2014) lalu. Pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu hilang dari radar 40 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. (Bernama)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI