Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan rekayasa jam masuk anak sekolah bukan jalan satu-satunya untuk mengendalian kemacetan arus lalu lintas di Jakarta.
"Nggak gampang mengurangi macet di Jakarta, nggak mudah," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Menurut Ahok dengan mengubah jam masuk sekolah menjadi lebih siang, tidak menjamin kemacetan lalu lintas berkurang. Justru, kata dia, hal itu hanya akan merepotkan orang tua.
"Kita nggak bisa putuskan (masih kajian). Apa 07.30 WIB, apa jam 8.00 WIB, itu kadang merepotkan juga orang tua," tuturnya.
Ahok menambahkan kalaupun jam masuk sekolah diubah menjadi jam 9.00 WIB, nanti juga akan macet lagi di sore harinya karena bersamaan dengan jam pulang kerja.
"Kalau masuknya siang masa pulangnya sore, sorenya macet juga. Saya bilang mendingan macet pagi, daripada macet sore, cape," tuturnya.
Itu sebabnya, Ahok mengatakan rencana mengubah jam masuk sekolah masih dalam tataran kajian.
Menurut dia, ketimbang mengubah jam masuk, lebih baik kembali ke sistem rayonisasi. Artinya, siswa yang ekonominya pas-pasan diterima di sekolah negeri di sekitar tempat tinggal mereka.
Dengan demikian, siswa tidak harus berangkat sekolah pagi-pagi karena jarak dari rumah ke sekolah, jauh.