Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama (Ahok) tidak mempermasalahkan adanya survei soal penolakan dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi presiden.
Ahok menganggap survei yang dilakukan oleh sejumlah organisai sayap PKS yakni dari Gerakan Pemuda Keadilan (Gema Keadilan), Garda keadilan, dan Benteng Muda PKS, bukanlah suara resmi dari PKS.
"Ya, itu PKS bukan yang resmi. Baru Gema PKS," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Ahok mengaku punya hubungan baik dengan DPP PKS. Penolakan dari Gema PKS pun dianggapnya bukan masalah. Namun, jika DPP PKS menyatakan hal yang serupa, Ahok pun tidak akan tinggal diam.
"Saya dengan teman-teman PKS baik-baik saja, paling ntar pimpinan PKS bilang, nggak, kami nggak terlibat, itu bukan ranting kami, tapiĀ underbownya, pasti dia ngomong gitu. Kalau PKS resmi ngomong, baru lawan," tutur Ahok.
Tiga organisasi sayap PKS tersebut mengklaim kalau survei yang melibatkan 1.289 melalui kuesioner dan wawancara tatap muka dengan 300 orang itu menyebut 93 persen menolaknya jadi gubernur.
Sementara 24 persen responden menilai Ahok sebagai pribadi yang belagu, sombong, dan merasa paling pintar.