Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama (Ahok) akan menjaring suara pro kontra warga di media massa soal jam sekolah yang rencananya akan diubah. Menurutnya menghitung suara warga melalui media massa mirip survei tanpa biaya.
"Kita ngomong di media saja, kan keliatan komentar-komentar orang, caci maki macam-macam. Kita hitung saja. Kalau lebih dari 50 persen, berarti nggak cocok, survei gratis saja gitu lho," kata Ahok, di Balaikota, Jumat (28/3/2014).
Ahok berpendapat jam sekolah di Jakarta tidak harus diubah agar siswa tidak pulang terlalu larut.
"Saya inginnya (tetap) pagi. Lebih baik pagi-pagi, jadi pulangnya lebih cepat," katanya.
Saat ini jam pelajaran sekolah di Jakarta mulai sejak pukul 07.00. Belakangan ada masukkan agar jam masuk sekolah dimundurkan agar tidak menyebabkan kemacetan karena berbarengan dengan jam masuk kantor.
"Kalau masuknya siang masa pulangnya sore. Sorenya macet juga. Saya bilang mendingan macet pagi, daripada macet sore, cape," tuturnya.