Suara.com - Keluarga Satinah, tenaga kerja Indonesia asal Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat yang menggalang dana untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung.
"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian masyarakat yang bersedia menyumbangkan sedikit penghasilannya untuk membebaskan Satinah," kata Sulastri, kakak ipar Satinah di kediamannya di Ungaran, Kamis (27/3/2014).
Sulastri juga mengaku belum mengetahui berapa dana yang sudah terkumpul saat ini dari berbagai penggalangan dana. Warga Dusun Mrunten Wetan, Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang itu mengaku dari keluarga hanya bisa berdoa agar Satinah bisa pulang dengan selamat.
"Kami tahunya baru dari Mbak Anis (Anis Hidayat-Migran Care, red.) kalau penggalangan dana dari TKI dan kalangan artis sudah terkumpul Rp2,4 miliar. Keluarga sangat berterima kasih atas kepedulian semuanya," katanya.
Pihak keluarga juga berterima kasih pemerintah RI yang selama ini terus mengupayakan pembebasan Satinah, termasuk menyediakan uang "diyat" (ganti rugi kematian) sebesar Rp12 miliar.
Sulastri menceritakan, selama berada di penjara Arab Saudi, Satinah mendapatkan perlakuan yang baik dan menghabiskan hari-harinya dengan mengaji dan belajar berbagai keterampilan. (Antara)