Suara.com - Tim pencari dan pendeteksi keberadaan kotak hitam pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret lalu agaknya berlomba dengan waktu.
Pasalnya jika dihitung sejak pesawat nahas itu hilang hingga hari ini, Kamis (27/3/2014), dan perkiraan para ahli, seperti diberitakan Reuters, kalau daya tahan baterei kotak hitam hanya 30 hari, maka waktu yang tersisa untuk menangkap sinyal yang dikirimkan kotak hitam manimal tinggal 11 hari lagi.
Kotak hitam berfungsi untuk menyimpan data percakapan suara dan data penerbangan untuk mengetahui penyebab kemungkinan pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Beijing berpenumpang 239 orang itu berbelok arah, sampai akhirnya hilang.
Tiap satu detik kotak hitam mengirimkan gelombang ultrasonik atau sinyal “ping” sampai daya baterinya habis.
Tim pencari dari Angkatan Laut Amerika sudah mengirimkan alat canggih, Towed Pinger Locator 25 (TPL-25) denbgan sistem pinger atau sinyal pendek bernada tinggi, agar bisa mendeteksi kotak hitam di lokasi pencarian Samudera Hindia sekitar 2000Km dari Perth, Australia.
Jika merujuk pada kasus kecelakaan pesawat Airbus A330-200 milik Air France yang jatuh ke Samudra Atlantik pada 2009, kotak hitamnya memang baru bisa terangkat dua tahun kemudian. Tapi lokasinya sudah lebih dahulu diketahui.