Suara.com - Kus Handani Murti Astuti alias Ani bercerita tentang Holly Angela di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, (26/3/2014). Dalam sidang kali ini, ibu asuh Holly dihadirkan sebagai saksi dengan terdakwa Gatot Supiartono -- auditor (nonaktif) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ani mengaku pertama kali mengenal Holly pada tahun 2004. Waktu itu di acara bakti sosial. Hubungan Ani dan Holly makin akrab sekitar tahun 2006.
"Holly adalah anak angkat saya, biasanya dia panggil saya mami. Kami juga jarang ketemu, soalnya dia sibuk bekerja, saya pun juga kerja. Kalaupun ketemu cuma di bakti sosial," kata Ani. "Kalaupun ketemu Holly juga sering bertanya mengenai agama. Karena dia seorang muallaf."
Menurut Ani, Holly adalah pribadi yang sangat tertutup. Holly jarang sekali menceritakan permasalahannya kepada Ani.
"Tapi, almarhum pernah bercerita kalau punya anak di Semarang," kata Ani yang juga berasal dari Semarang ini. "Ia gak pernah cerita tentang kejadian naik motor mau dipepet, naik mobil dari Bandung mau ditabrak, pintu kosnya di Kota pernah dicongkel, mobil di Cibubur pernah digores."
Holly dianiaya sejumlah lelaki suruhan Gatot di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, sampai meninggal. Ketika dianiaya, kebetulan telepon Holly sedang aktif karena sebelumnya tengah berbicara dengan Ani. Ani sampai mendengar Holly menjerit di detik-detik terakhir hidupnya.