Pecalang Siap Bantu Pengamanan Hari Raya Nyepi

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 24 Maret 2014 | 13:09 WIB
Pecalang Siap Bantu Pengamanan Hari Raya Nyepi
Sejumlah umat Hindu membawa berbagai sesaji saat upacara Melasti di Kediri, Jawa Timur, (23/3). [Antara/Rudi Mulya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas pengamanan desa adat atau yang biasa disebut pecalang siap membantu aparat Kepolisian guna mengamankan Hari Suci Nyepi tahun baru saka 1936 yang jatuh pada Senin depan (31/3).

"Kami siap membantu aparat kepolisian menjelang Hari Raya Nyepi. Kami telah susun pola pengamanan seperti tahun sebelumnya," kata Ketua Forum Pecalang Kota Denpasar I Made Mudra, Senin (24/3/2014).

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat Polresta Denpasar termasuk Komando Distrik Militer 1611/Badung dan Denpasar dalam bersinergi melakukan penjagaan wilayah.

Menurut dia, di Denpasar sendiri dari 35 desa terdapat 360 desa pakraman (adat) yang masing-masing memiliki sekitar 10 orang pecalang. Sehingga jumlah pecalang di Denpasar tercatat sekitar 3.600 orang.

Petugas pengamanan khas Pulau Dewata itu akan dikerahkan guna melakukan pengamanan wilayah masing-masing mulai Jumat (28/3), atau saat prosesi ritual penyucian benda-benda sakral ke pantai atau Melasti, menyongsong tahun baru umat Hindu.

Umat Hindu di Kota Denpasar dalam ritual Melasti itu akan memadati 2 kawasan pantai di antaranya Pantai Padanggalak di Sanur dan Pantai Kuta di Kabupaten Badung.

Sementara Sehari menjelang Hari Raya Nyepi atau disebut Pengerupukan, pecalang juga akan turun untuk melakukan pengamanan membantu polisi saat kegiatan arak-arakan "ogoh-ogoh" atau patung raksasa yang diarak keliling desa.

Untuk itu keberadaan pecalang turut membantu pihak kepolisian dalam menjamin kelancaran pelaksanaan rangkaian ritual termasuk puncak hari raya. Pecalang nantinya akan berpatroli keliling wilayah setempat untuk memastikan keamanan saat Nyepi. Pada saat Hari Raya Nyepi, suasana sejumlah sudut di Pulau Dewata layaknya kota mati. Tidak ada kesibukan seperti hari biasa. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI