Suara.com - Pilot Malaysia Airlines MH370 Zaharie Ahmad Shah menerima telepon selama dua menit dari seorang perempuan sebelum pesawat yang dikemudikannya itu take off alias lepas landas. Perempuan itu menggunakan kartu telepon yang dibeli dengan menggunakan identitas palsu.
Komunikasi dengan perempuan tersebut merupakan salah satu kontak terakhir dari telepon genggam pilot Zaharie yang berhasil dilacak oleh polisi. Pembicaraan dengan perempuan misterius itu terjadi beberapa jam sebelum pesawat MH370 meninggalkan Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Tim penyelidik menganggap temuan ini penting karena siapa pun yang membeli kartu telepon di Malaysia harus mengisi formulir yang berisi identitas pribadi atau nomor paspor. Aturan ini diterapkan sejak terjadinya aksi serangan teroris pada 11 September 2001 agar semua pengguna telepon genggam bisa dilacak identitasnya.
Dalam kasus MH370, polisi berhasil melacak toko yang menjual kartu telepon tersebut. Penjual di toko itu mengatakan, nomor telepon itu dibeli oleh seseorang yang kemudian menulis nama perempuan tetapi identitasnya palsu. Penemuan ini kembali memunculkan spekulasi hilangnya pesawat MH370 terkait dengan aksi teror.
Polisi sudah memeriksa semua orang yang berkomunikasi dengan pilot MH370 melalui sambungan telepon, beberapa jam sebelum pesawat lepas landas. Hanya perempuan misterius yang menelepon pilot Zaharie selama dua menit yang belum diperiksa. Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang sejak Sabtu (8/3/2014), 40 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina. (Dailymail)