Suara.com - Maskapai Malaysia Airlines (MAS) menyebut cargo bermuatan baterei ion lithium dan mudah terbakar yang dibawa pesawat nahas MH370 tidak berbahaya.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan MAS, Sabtu (22/3/2014) mengklarifikasi Baterai lithium ion yang dibawa MH370 pada tanggal 8 Maret, sudah sesuai dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan International Air Transport Association (IATA).
Namun penjelasan singkat pihak maskapai tidak menjelaskan sama sekali soal berapa banyak dan mengungkap rician detail lainnya dari cargo bermuatan baterei tersebut.
CEO Ahmad Jauhari, Jumat (21/3/2014) kemarin akhirnya menyampaikan kalau MH370 mengangkut cargo bateri. Padahal, empat hari sebelumnya Jauhari membantah bahwa MH370 membawa kargo yang berbahaya.
Ketika itu, Jauhari mengatakan, tim pernyidik tengah menyelidiki kargo yang dibawa MH370. Namun, dia tidak menyebut sama sekali tentang baterei ion lithium.
Pengakuan Jauhari itu semakin memperkuat spekulasi bahwa pesawat MH370 terbakar di udara dan penumpang tidak sadar karena menghirup gas beracun.
Baterei ion lithium yang digunakan untuk telepon genggam dan computer jinjing sudah beberapa kali menjadi penyebab terbakarnya pesawat dan menggagalkan penerbangan dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan peraturan Penerbangan Federaal Amerika, baterei ion lithium yang dibawa di dalam kargo telah menyebabkan 140 kecelakaan pesawat antara Maret 1991 hingga 17 Februari 2014.(Malaysiakini)