Suara.com - Uni Eropa (UE) dan Ukraina menandatangani tonggak kerja sama di antara keduanya hari Jumat (21/3/2014) di Brussel, Belgia.
Penandatanganan bab-bab dasar Kesepakatan Asosiasi tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatsenyuk, petinggi UE Herman Van Rompuy dan Jose Manuel Barroso. Para pimpinan 28 negara anggota UE juga turut menandatangani kesepakatan itu.
Dengan kesepakatan itu, Ukraina dan UE berkomitmen untuk bekerja sama dalam bidang politik dan ekonomi. Namun, bagian substansial terkait perdagangan bebas baru akan disepakati setelah Ukraina menggelar pemilihan presiden pada bulan Mei mendatang.
Van Rompuy, presiden Dewan Uni Eropa, mengatakan bahwa kesepakatan itu akan mendekatkan Ukraina dan 46 juta warganya kian dekat dengan jantung Eropa dan "cara hidup orang Eropa".
"(Ini) mengawali aspirasi rakyat Ukraina untuk hidup di negara yang dikelola oleh nilai, demokrasi dan hukum, di mana semua rakyat memiliki peran dalam kemakmuran nasional," kata Van Rompuy.
Kesepakatan inilah pada bulan November lalu ditolak oleh Viktor Yanukovych, Presiden Ukraina yang kini lengser. Yanukovych justru ingin agar Ukraina menjalin kerja sama dengan Rusia. Penolakan tersebut memicu protes dari rakyat yang berujung pada penggulingan dirinya dari kursi kepresidenan.
Di saat hampir bersamaan, Parlemen Rusia dengan suara bulat meloloskan traktat aneksasi wilayah Krimea, Ukraina. Traktat tersebut tinggal disahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. (Reuters)