26 Negara Ikut Latihan Menghadapi Bencana di Mentawai

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 21 Maret 2014 | 15:36 WIB
26 Negara Ikut Latihan Menghadapi Bencana di Mentawai
Wakil Presiden Boediono (kanan) bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (tengah) menyaksikan simulasi bencana di Mentawai. (Antara/Iggoy el Fitra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 26 negara meramaikan latihan kesiapsiagaan menghadapi bencana Mentawai Megathrust Direx (MMD) 2014 Exercise di kota Padang, Sumatera Barat, 17-23 Maret 2014.

Wakil Presiden (Wapres) Boediono, yang menghadiri latihan ini, meminta latihan kesiapsiagaan menghadapi bencana diadakan berkala untuk membiasakan masyarakat terhadap ancaman bencana yang senantiasa melanda nusantara.

“Latihan sangat perlu diadakan, apakah satu tahun sekali atau berapa kali silahkan ditentukan. Tapi latihan seperti ini sangat penting agar masyarakat siap ketika suatu saat bencana tersebut datang,” kata Boediono, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jumat (21/3/2014).

Boediono  meminta pemerintah daerah memiliki kemampuan yang maksimal dalam menanggapi bencana yang terjadi. Ia mengakui,  latihan itu untuk mengingatkan setiap saat bahwa masyarakat Indonesia hidup di alam yang rentan dengan bencana.

Selain itu Wapres juga meminta agar kesiapsiagaan tersebut juga tercermin dengan mengadaptasikannya ke tata ruang wilayah.

“Jadi kalau bisa diintegrasikan dalam rencana tata ruang, yang terbuka, rambu-rambu harus dipasang di daerah yang berbahaya, kalau suatu pihak ingin memperoleh izin baru diingatkan ini daerah merah lho, maka itu artinya kita mampu mengintegrasikan ilmu dengan situasi yang ada,” ucap Boediono.

Sasaran penyelenggaraan MMD ini adalah meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan melalui information sharing, meningkatkan kapasitas dan kerjasama kemitraan internasional, terujinya prosedur penerimaan bantuan asing (sipil dan militer) dan terujinya keterpaduan operasional antara sistem komando tanggap darurat dengan sistem/prosedur negara-negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI