Suara.com - Seorang nenek tuna netra berusia 100 tahun di Arab Saudi, yang menghabiskan hari-harinya dengan mengemis di jalanan kota Jeddah, mengejutkan negaranya setelah dia diketahui sebagai jutawan. Tidak hanya itu, setelah meninggal dia mewariskan semua hartanya kepada orang-orang miskin.
Aisha, nama perempuan itu, menghabiskan hampir setengah massa hidupnya mengemis di jalanan Jeddah tetapi rupanya dia mempunyai simpanan uang kontan sebesar 3 juta riyal (sekitar Rp9 miliar), perhiasan senilai 1 juta riyal (Rp3 miliar), dan empat unit properti distrik Al Balad, Jeddah.
Tidak dijelaskan kapan tepatnya dia wafat, tetapi pada Minggu (16/3/2014) media-media Arab Saudi ramai memberitakan kedermawanan pengemis kaya itu.
Seperti diberitakan Arab News, sebelum wafat Aisha menitipkan wasiatnya kepada Ahmad Al Saidi, sahabatnya. Isi wasiatnya adalah agar semua uang dan hartanya diserahkan kepada orang-orang miskin.
Selama hidupnya Aisha menyerahkan rumah-rumahnya untuk didiami secara cuma-cuma oleh sanak saudaranya.
Saidi adalah sahabat Aisha sejak kecil. Mereka sama-sama berasal dari distrik Al Balad. Ia mengatakan Aisha tidak mempunyai keluarga selain ibu dan dua saudari. Mereka berempat bekerja sebagai pengemis.
"Aisha terus mengemis setelah ibu dan saudarinya meninggal. Dia hanya perempuan tua dan buta yang tidak punya siapa-siapa di dunia ini," kata Saidi, yang memakamkan Aisha di pemakaman Ummana Hawwa, di Al Ammariya.
Saidi bercerita bahwa saat mengetahui bahwa Aisha punya harta sangat banyak, dia pernah memintanya untuk berhenti mengemis.
"Tetapi dia selalu menolak dan mengatakan dia hanya berjaga-jaga untuk mengantisipasi masa-masa sulit," tutur Saidi.
Kini Saidi mengaku merasa terbeban dengan wasiat yang diserahkan Aisha. Dia telah melaporkannya ke polisi dan pengadilan lokal, tetapi pihak berwenang belum mengambil tindakan apa pun.
"Jadi saya memutuskan untuk menyerahkan semua harta itu kepada tokoh paling dihormati di distrik ini. Dia berjanji untuk memnyerahkannya kepada pemerintah. Semua tetangga saya menyaksikan saya menyerahkan semua emas dan uang yang Aisha titipkan kepada saya," ujar dia.
Kepala Distrik Al Balad, Tar'at Ghaith, mengakui bahwa setelah wafatnya Aisha semua hartanya telah diserahkan kepada otoritas terkait. Ia juga mengatakan memiliki dokumen-dokumen dan laporan polisi yang membuktikan bahwa Saidi sudah melaporkan peristiwa itu kepada pemerintah. (Arab News/ Saudi Gazette)